Snack UMKM vs Snack Pabrik: Mana yang Lebih Aman Dikonsumsi?

Teknologipangan.umsida.ac.id – Di tengah maraknya produk makanan ringan, snack buatan rumahan makin digemari. Banyak orang menyukai snack UMKM karena harganya terjangkau, rasanya unik, dan seringkali lebih dekat dengan lidah lokal. Tapi di balik itu semua, muncul pertanyaan penting: apakah snack rumahan ini benar-benar aman dikonsumsi? Ataukah produk pabrik yang selama ini kita anggap “biasa saja” justru lebih terjamin dari sisi keamanan dan higienitas?

Popularitas Snack Rumahan yang Tak Terbendung

Snack dari pasar tradisional seringkali dijual tanpa informasi bahan, tanggal kedaluwarsa, atau nama produsen.Snack rumahan seperti keripik singkong, makaroni pedas, atau stik bawang kini bisa ditemukan hampir di mana-mana. Dari pasar tradisional, toko kelontong, hingga bazar kampus, semuanya menyuguhkan berbagai varian rasa yang menggoda.

Namun banyak produk tersebut dijual dalam kemasan plastik bening tanpa label, tanpa informasi bahan baku, dan tanpa tanggal kedaluwarsa. Bahkan tidak sedikit yang tidak mencantumkan nama pembuatnya. Secara tampilan memang menarik, tapi secara keamanan pangan, kondisi ini masih jauh dari ideal.

Di beberapa pengamatan, produk makanan ringan rumahan juga sering disimpan dalam suhu ruang tanpa pengawasan, yang bisa memicu pertumbuhan jamur atau mikroba jika kondisi ruangannya lembap. Rasa enak memang penting, tapi kalau kualitas penyimpanannya tidak dijaga, bisa membahayakan konsumen, apalagi anak-anak yang memiliki sistem pencernaan lebih sensitif.

Produk Pabrik Lebih Teratur, Tapi Bukan Tanpa Catatan

Pabrik makanan ringan biasanya menggunakan sistem yang lebih ketat untuk menjaga kebersihan dan keamanan produk.Kalau kita bicara soal produk pabrik, hal pertama yang terlintas adalah kesan bersih dan profesional. Tidak bisa dipungkiri, produk makanan ringan dari industri besar biasanya sudah memiliki standar produksi yang tinggi.

Mulai dari izin edar, sertifikasi halal, hingga label gizi dan komposisi bahan, semuanya tercantum lengkap di kemasan. Proses produksinya pun dilakukan di tempat steril menggunakan mesin otomatis dan kontrol kualitas berlapis.

Namun, meskipun lebih terjaga dari sisi kebersihan dan legalitas, produk industri bukan berarti selalu lebih sehat. Banyak dari makanan ringan pabrikan justru tinggi kadar garam, gula, dan bahan perisa buatan. Dalam jangka panjang, mengonsumsi snack seperti ini secara berlebihan juga bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.

Tips Memilih Snack yang Aman

Ketika memilih snack, entah itu dari pasar atau supermarket, biasakan untuk memperhatikan tampilan kemasan. Kemasan yang rapi dan tertutup rapat lebih mungkin terjaga dari kontaminasi. Jika membeli produk rumahan, tanyakan tanggal produksinya atau cari tahu langsung siapa pembuatnya.

Jangan malu untuk menolak snack yang warnanya terlalu mencolok, terutama jika warnanya terlihat tidak alami atau terlalu terang. Selain itu, hindari menyimpan snack terbuka terlalu lama di suhu ruang, apalagi kalau kemasannya hanya pakai plastik biasa tanpa klip atau penutup.

Penulis: Marshel Pradiska Trisnanda