Teknologi Pangan Dukung Pelestarian Makanan Tradisional Indonesia

Teknologipangan.umsida.ac.id – Kemajuan teknologi pangan tidak hanya digunakan untuk menciptakan makanan modern dan praktis, tetapi juga kini berperan penting dalam melestarikan dan memodifikasi makanan tradisional Indonesia agar tetap relevan dengan kebutuhan gizi masyarakat masa kini. Mulai dari tempe, rendang, hingga tape, berbagai makanan khas Nusantara kini mengalami sentuhan inovasi dalam proses produksi dan pengemasan.

Inovasi Cepat: Lebih Higienis dan Tahan Lama

Tempe, salah satu makanan khas Indonesia yang berbahan dasar kedelai, kini mengalami inovasi melalui proses fermentasi cepat dengan bantuan teknologi suhu terkontrol dan starter mikroba murni. Proses ini membuat produksi tempe menjadi lebih higienis dan efisien, serta menghasilkan tempe dengan tekstur yang lebih lembut dan umur simpan lebih panjang. Beberapa industri kecil menengah di Yogyakarta dan Bandung telah mulai menerapkan teknologi ini agar tempe dapat dikemas dalam bentuk vakum dan dijual ke pasar ekspor.

Rendang Siap Saji: Lezat, Awet, dan Bisa Diekspor

Rendang, makanan khas Minangkabau yang terkenal hingga mancanegara, kini hadir dalam versi siap saji berkat teknologi retort. Teknologi ini memungkinkan rendang dimasak dalam suhu tinggi dan dikemas dalam pouch aluminium steril yang membuatnya awet hingga 12 bulan tanpa pengawet. Rasanya tetap autentik, dengan tekstur daging yang lembut. Produk rendang instan ini telah diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat sebagai bagian dari diplomasi kuliner Indonesia.

Tape Singkong Dikembangkan Menjadi Makanan Fungsional

Tape singkong atau peuyeum, makanan fermentasi tradisional yang umum ditemukan di Jawa dan Sunda, kini dikembangkan menjadi produk pangan fungsional. Dengan teknologi fermentasi terkontrol dan tambahan probiotik, tape singkong tidak hanya nikmat tetapi juga baik untuk pencernaan. Beberapa startup lokal telah mengemas tape dalam bentuk cemilan kering, smoothies, dan bahkan permen, yang kaya antioksidan dan mendukung kesehatan usus. Produk-produk ini mulai dipasarkan di e-commerce dan diminati generasi muda yang tertarik pada makanan sehat berbasis lokal.

UMKM Didorong Gunakan Teknologi Pangan untuk Naik Kelas

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM aktif mendorong pelaku usaha mikro di bidang kuliner untuk memanfaatkan teknologi pangan dalam pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran. Pelatihan dan pendampingan dilakukan agar produk-produk lokal seperti abon, sambal, keripik, hingga jamu instan bisa bersaing di pasar modern. Teknologi seperti vacuum packaging, HPP (high pressure processing), dan dehydrator banyak diperkenalkan ke pelaku UMKM untuk menjaga mutu dan daya saing produk mereka.

Penulis: Rama Adi Wijaya