Teknologipangan.umsida.ac.id – Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan inovasi berbasis potensi lokal dengan meluncurkan produk riset terbaru: Tepung Daun Kelor. Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap tantangan ketahanan pangan, gizi buruk, dan stunting yang masih menjadi isu kesehatan utama di Indonesia.
Tepung Daun Kelor dikembangkan dari tanaman Moringa oleifera atau kelor, yang dikenal kaya akan kandungan gizi dan senyawa bioaktif. Produk ini memiliki nutrisi penting seperti vitamin C (22 mg), vitamin A (6,78 g), vitamin B1 (0,3 mg), kalsium (1.077 mg), zat besi (6 mg), dan protein (5,1 g) per 100 gram. Kandungan gizi yang melimpah menjadikan tepung daun kelor sebagai alternatif pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.
“Kami ingin menghadirkan inovasi pangan lokal yang mudah diproduksi, bergizi tinggi, dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas, terutama dalam upaya pencegahan stunting pada anak-anak,” ujar tim riset Prodi Teknologi Pangan Umsida. Produk ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga untuk membantu mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan anak di Indonesia.
Proses Produksi yang Terstandar
Pembuatan tepung daun kelor dilakukan melalui serangkaian tahapan yang dirancang untuk menjaga kualitas dan kandungan gizinya, antara lain:
-
Pemilihan daun kelor yang seragam, tidak terlalu tua atau muda.
-
Pencucian dan penirisan daun dilakukan secara higienis untuk menghindari kontaminasi.
-
Pengeringan menggunakan oven dengan suhu 50°C selama 5 hingga 6 jam untuk menghilangkan kelembapan.
-
Penghalusan dan penyaringan menggunakan saringan 80 mesh untuk mendapatkan tepung yang halus dan berkualitas.
Tepung kelor yang telah jadi kemudian disimpan dalam plastik kedap udara dan ditambahkan silica gel untuk menjaga kadar air tetap rendah dan mencegah kerusakan.
Dukungan Riset dan Kemandirian Pangan
Pengembangan produk ini tidak hanya sejalan dengan misi Prodi Teknologi Pangan Umsida, tetapi juga memperkuat peran pendidikan tinggi dalam menciptakan inovasi pangan lokal yang adaptif dan berkelanjutan. Melalui produk ini, Umsida turut serta mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan bahan pangan alami yang mudah didapatkan.
Inovasi Tepung Daun Kelor ini juga menjadi bagian dari upaya pengabdian kampus Umsida dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui produk pangan yang bergizi dan bermanfaat. Dengan nutrisi yang kaya dan proses produksi yang terstandar, tepung daun kelor diharapkan bisa menjadi solusi praktis untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya dalam mencegah stunting pada anak-anak.
Kesempatan Kerja Sama dan Pengembangan
Dengan peluncuran produk ini, Umsida membuka peluang kerja sama dengan berbagai instansi, industri, maupun komunitas untuk pengembangan dan diseminasi produk pangan berbasis daun kelor serta bahan lokal lainnya. Melalui kolaborasi ini, diharapkan produk inovatif ini dapat lebih luas dijangkau dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.