Kombucha Kunyit: Minuman Probiotik Kaya Antioksidan dengan Segudang Manfaat

Teknologipangan.umsida.ac.id – Kunyit telah lama dikenal sebagai tanaman herbal yang kaya manfaat bagi kesehatan, terutama karena kandungan kurkuminnya yang memiliki sifat antioksidan dan antibakteri. Salah satu inovasi terbaru adalah mengolah kunyit menjadi kombucha, yaitu minuman probiotik yang diperoleh dari proses fermentasi. Kombucha kunyit tidak hanya menawarkan kesegaran alami tetapi juga menjadi solusi untuk menjaga kesehatan tubuh secara holistik.

Kombucha kunyit memiliki kandungan antioksidan tinggi, setara dengan vitamin C dan E, serta mampu melawan radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa minuman ini kaya akan senyawa bioaktif seperti polifenol dan asam organik yang terbentuk selama proses fermentasi. “Fermentasi meningkatkan kadar senyawa fenol bebas yang mendukung aktivitas antioksidan,” ungkap laporan penelitian. Selain itu, kombucha kunyit juga memberikan manfaat probiotik yang membantu menjaga kesehatan pencernaan.

Bagaimana Kombucha Kunyit Dibuat?

Proses pembuatan kombucha kunyit dimulai dengan menyiapkan kunyit segar yang dicuci, dipotong kecil-kecil, lalu diseduh dengan air panas. Seduhan ini didinginkan hingga mencapai suhu kamar sebelum ditambahkan gula, starter cair, dan kultur SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Campuran ini kemudian disimpan dalam toples kaca tertutup kain flanel untuk mencegah kontaminasi, lalu difermentasi dalam ruangan gelap pada suhu 30–40℃.

Lama fermentasi menjadi faktor utama yang memengaruhi kandungan antioksidan dalam kombucha kunyit. Fermentasi dilakukan dengan berbagai durasi, mulai dari 3 hingga 15 hari. “Fermentasi adalah proses kimia yang mengubah senyawa organik menjadi senyawa bioaktif baru yang bermanfaat bagi tubuh,” jelas penelitian. Selama fermentasi, mikroorganisme dalam kultur SCOBY memetabolisme gula menjadi alkohol dan asam organik, menghasilkan minuman dengan rasa asam khas dan kandungan antioksidan yang tinggi.

Setiap sampel kombucha kunyit dianalisis menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) untuk mengukur aktivitas antioksidannya. Analisis dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-VIS untuk memastikan hasil yang valid dan akurat.

Apa yang Ditemukan Penelitian

Penelitian ini menemukan bahwa lama fermentasi memengaruhi tingkat aktivitas antioksidan kombucha kunyit. Kombucha dengan fermentasi selama 3 hari memiliki aktivitas antioksidan tertinggi, dengan nilai IC50 sebesar 57,58 ppm. Aktivitas ini mulai menurun seiring bertambahnya durasi fermentasi, mencapai 189,90 ppm pada hari ke-15. Nilai IC50 yang rendah menunjukkan kemampuan minuman ini untuk menangkal radikal bebas secara efektif.

“Semakin lama fermentasi, kandungan senyawa bioaktif tertentu seperti fenol bebas meningkat, tetapi degradasi senyawa lain dapat menyebabkan penurunan aktivitas antioksidan,” ungkap hasil penelitian. Kombucha kunyit dengan nilai IC50 di bawah 100 ppm dikategorikan memiliki antioksidan aktif, menjadikannya pilihan sehat untuk dikonsumsi.

Selain itu, fermentasi juga memengaruhi pH kombucha, yang menjadi lebih asam karena mikroorganisme memetabolisme gula menjadi asam organik. Kondisi ini membantu meningkatkan manfaat probiotik dari kombucha kunyit, yang mampu mendukung kesehatan saluran pencernaan dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.

Mengapa Kombucha Kunyit Penting bagi Kesehatan?

Kombucha kunyit merupakan inovasi yang sangat relevan untuk mendukung gaya hidup sehat di tengah tantangan modern, seperti paparan radikal bebas akibat polusi dan pola makan tidak sehat. Minuman ini tidak hanya memberikan kesegaran, tetapi juga berbagai manfaat kesehatan. “Antioksidan dalam kombucha kunyit membantu melawan stres oksidatif, yang menjadi penyebab utama berbagai penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung,” jelas penelitian lebih lanjut.

Manfaat probiotik dari kombucha kunyit juga tak kalah penting. Mikroorganisme baik yang terkandung dalam minuman ini membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan pencernaan, dan memperkuat sistem imun. Selain itu, kandungan kurkumin dalam kunyit berperan sebagai antiinflamasi alami, yang mendukung pemulihan tubuh dari peradangan.

Meskipun kombucha kunyit memiliki potensi besar, penelitian menyarankan bahwa durasi fermentasi perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat optimal. Kombucha kunyit dengan fermentasi selama 3–7 hari menghasilkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan fermentasi yang terlalu lama.

Kombucha kunyit adalah minuman probiotik kaya antioksidan yang menawarkan segudang manfaat kesehatan. Proses fermentasi tidak hanya meningkatkan kandungan senyawa bioaktif tetapi juga memberikan rasa asam yang khas, menjadikannya alternatif sehat untuk minuman modern. Dengan kandungan antioksidan aktif dan manfaat probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan, kombucha kunyit cocok dijadikan bagian dari pola makan harian.

Dengan memanfaatkan bahan alami seperti kunyit, kombucha kunyit juga menjadi solusi lokal yang mudah diakses oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi rutin minuman ini dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, meningkatkan sistem imun, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Kombucha kunyit bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga upaya untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan seimbang.

Sumber: Jurnal, Freepik

Penulis: Ifa