Hafsah Nikmah Amalia: Cerminan Dedikasi, Lulusan Terbaik Fakultas Sains dan Teknologi Umsida

Teknologipangan.umsida.ac.id – Hafsah Nikmah Amalia, lulusan Program Studi Teknologi Pangan dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST Umsida), telah mencatatkan dirinya sebagai salah satu mahasiswa berprestasi dengan meraih predikat lulusan terbaik berbekal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,94. Hasil pencapaian ini tentu tidak diraih dengan mudah, melainkan berkat ketekunan, kerja keras, serta komitmen yang konsisten dalam menjalani peran baik di bidang akademik, organisasi, maupun pekerjaan.

Di tengah padatnya aktivitas sebagai mahasiswa aktif, Hafsah mampu menuntaskan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 10 bulan, sebuah capaian yang menjadi bukti dari disiplin dan dedikasinya yang luar biasa. Mengakui betapa sulitnya mencapai predikat ini di tengah persaingan ketat antar sesama mahasiswa, Hafsah merasa bersyukur dan bangga. Dia berharap, pencapaiannya ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa lain untuk tetap berusaha keras dalam meraih tujuan akademik dan pribadi mereka.

Komitmen di Berbagai Organisasi Kampus

Selain berprestasi di bidang akademik, Hafsah juga dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai kegiatan organisasi. Sejak tahun 2020, ia sudah banyak terlibat dalam organisasi kampus. Di awal karier organisasinya pada tahun 2020-2021, Hafsah bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himatepa) sebagai anggota Divisi Kewirausahaan. Tak puas hanya di satu bidang, pada periode berikutnya, yakni 2021-2022, ia melangkah lebih jauh dengan mengambil peran di Divisi Luar Negeri.

Di posisi ini, Hafsah kerap menjadi delegasi pada berbagai undangan organisasi eksternal. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan internasionalnya, tetapi juga semakin melatih kemampuan kepemimpinannya, terutama saat dihadapkan pada situasi yang menuntut pemikiran cepat dan keterampilan komunikasi yang baik. Berkat pengalamannya ini, ia semakin terasah dalam menjalankan perannya sebagai seorang mahasiswa yang juga berkecimpung di dunia organisasi.

Tidak hanya aktif di Himatepa, Hafsah juga berpartisipasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat. IMM adalah organisasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa baik di bidang keorganisasian maupun keilmuan. Sejak 2021, Hafsah menjadi anggota di bidang organisasi, dan di tahun 2023, ia pun merambah ke bidang keilmuan, yang semakin memperdalam pengetahuan serta dedikasinya terhadap dunia pendidikan.

Selain perannya di IMM, Hafsah juga memiliki tanggung jawab sebagai bendahara di Laboratorium Teknologi Pangan pada tahun 2023. Mengatur keuangan laboratorium tentu bukan tugas yang ringan, namun Hafsah berhasil melakukannya dengan baik berkat keterampilan manajemen yang ia kembangkan selama berorganisasi. Dari sini, Hafsah mendapatkan pengalaman berharga dalam hal tanggung jawab dan pengelolaan keuangan, yang menjadi bekal penting untuk karier profesionalnya nanti.

Menyeimbangkan Studi dan Pekerjaan

Di samping fokus pada studi dan aktivitas organisasi, Hafsah juga bekerja secara freelance di CV Anugrah Kimia Abadi. Namun, meski sibuk dengan pekerjaan, Hafsah tetap menempatkan pendidikan sebagai prioritas utamanya. Menurutnya, kuliah adalah sesuatu yang harus didahulukan, sehingga ketika pekerjaan bentrok dengan jadwal kuliah, Hafsah memilih untuk lebih mendahulukan kewajiban akademiknya. Prinsip ini dipegang teguh sepanjang masa studinya, yang membantunya menjaga keseimbangan antara akademik dan pekerjaan serta organisasi. Dengan disiplin yang tinggi, ia tetap bisa fokus pada studi tanpa mengorbankan keterlibatannya dalam pekerjaan maupun aktivitas organisasi.

Konsistensi dan Cara Belajar yang Efektif

Hafsah percaya bahwa kunci keberhasilan dalam akademik terletak pada konsistensi dan keterlibatan aktif di kelas. Ia memiliki kebiasaan mencatat semua materi yang disampaikan dosen, karena ia meyakini bahwa apa yang disampaikan di kelas sering kali menjadi referensi penting untuk tugas atau ujian. “Ini salah satu alasan mengapa saya sebisa mungkin tidak bolos kuliah. Kalau sehari saja tidak masuk, rasanya sudah ketinggalan banyak,” ujarnya. Sikap disiplin ini membantunya menjaga ritme belajar dan tetap memahami materi dengan baik.

Dengan konsistensi dan metode belajar yang disiplin, Hafsah mampu menyeimbangkan berbagai peran di kampus dan pekerjaannya tanpa merasa kewalahan. Kebiasaan mencatat ini juga melatihnya untuk lebih fokus selama perkuliahan dan memastikan bahwa semua informasi penting tetap terdokumentasi dengan baik.

Motivasi dari Keluarga dan Lingkungan yang Positif

Motivasi utama Hafsah dalam meraih prestasi ini adalah dukungan dari keluarganya, terutama sang ayah, Halim Sabri, yang bekerja keras demi kelancaran pendidikan anaknya. Melihat dedikasi ayahnya, Hafsah merasa perlu untuk berusaha sebaik mungkin agar pengorbanan tersebut tidak sia-sia. Selain itu, teman-teman juga menjadi sumber inspirasi baginya. Ia melihat bahwa beberapa temannya tetap semangat meskipun memiliki keterbatasan, seperti jarak rumah yang jauh dari kampus. “Saya terinspirasi oleh teman saya yang rumahnya jauh, tapi tetap rajin kuliah meskipun hanya ada satu mata kuliah. Karena rumah saya dekat, saya merasa harus lebih semangat lagi dalam belajar,” jelasnya.

Selain keluarga dan teman-teman, Hafsah merasa beruntung dikelilingi oleh lingkungan kampus yang positif. Dukungan dari para dosen dan teman-teman sekelas membuatnya merasa betah dan nyaman dalam proses belajar. Hafsah juga mengapresiasi kreativitas teman-temannya di bidang pangan yang membuatnya semakin bersemangat untuk belajar dari pengalaman mereka. Menurutnya, lingkungan yang mendukung ini sangat membantu dalam menjaga motivasi belajar dan mengembangkan kemampuan yang relevan dengan bidang studi yang ia tekuni.

Manajemen Waktu yang Disiplin dan Tips Sukses dari Hafsah

Hafsah dikenal sebagai sosok yang disiplin dalam mengatur waktu. Dalam menghadapi berbagai tugas, ia selalu berusaha untuk menyelesaikannya tanpa menunda. “Kalau ada tugas, sebisa mungkin langsung saya kerjakan supaya tidak menumpuk. Kalau sering menunda, tugas bisa jadi banyak dan malah membuat malas untuk mengerjakan. Saya juga mengisi waktu luang dengan membaca jurnal-jurnal ilmiah agar di semester akhir sudah punya ide untuk skripsi,” ungkapnya. Kebiasaan ini tidak hanya membantunya untuk tetap produktif, tetapi juga untuk selalu siap menghadapi setiap tantangan akademik yang ada.

Pengalaman dan pencapaian Hafsah sebagai lulusan terbaik di FST Umsida ini bukan hanya mencerminkan kecerdasannya di bidang akademik, tetapi juga kedewasaannya dalam mengatur waktu, kemampuannya dalam berorganisasi, serta dedikasinya terhadap pendidikan. Keberhasilan Hafsah bukan hanya menginspirasi rekan-rekan mahasiswa untuk berusaha lebih baik, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan tekad kuat dan manajemen yang baik, setiap mahasiswa mampu mencapai prestasi maksimal.

Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang ia peroleh, Hafsah kini siap melangkah ke dunia profesional, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia kerja.

Penulis: Ifa