Teknologipangan.umsida.ac.id – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menunjukkan bahwa daun turi putih (Sesbania grandiflora L.) memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami yang dapat membantu menangkal radikal bebas. Dengan memanfaatkan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), penelitian ini mengidentifikasi kemampuan ekstrak daun turi putih dalam berbagai pelarut (etanol, etil asetat, dan n-heksana) untuk menangkap radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel tubuh dan berkontribusi terhadap berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan antioksidan alami yang efektif terus meningkat, menggantikan antioksidan sintetis yang sering menimbulkan efek samping berbahaya.
Metode dan Proses Penelitian
Daun turi putih yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Daun tersebut dikeringkan dan dimaserasi dengan tiga jenis pelarut, yaitu etanol, etil asetat, dan n-heksana, selama 24 jam. Hasil ekstraksi diuji menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis untuk mengukur aktivitas antioksidan dengan menghitung nilai IC50, yaitu konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghambat 50% radikal bebas DPPH.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 25,33 ppm, diikuti oleh ekstrak etil asetat (26,99 ppm) dan ekstrak etanol (33,09 ppm). Sebagai pembanding, asam askorbat (vitamin C) memiliki IC50 sebesar 4,93 ppm, yang tergolong sangat kuat.
Hasil Phytochemical Screening
Analisis fitokimia menunjukkan bahwa daun turi putih mengandung berbagai senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, steroid, fenolik, dan tanin, yang berperan sebagai antioksidan. Kandungan senyawa ini bervariasi tergantung pada pelarut yang digunakan. Misalnya, ekstrak etanol kaya akan fenolik dan tanin, sementara ekstrak n-heksana mengandung triterpenoid yang memberikan kontribusi signifikan terhadap aktivitas antioksidan.
Menurut tim peneliti, kombinasi senyawa ini menciptakan efek sinergis yang memperkuat kemampuan daun turi putih dalam menangkal radikal bebas. “Hasil ini menunjukkan bahwa daun turi putih memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami yang aman dan efektif,” ujar Jamilatur Rohmah, salah satu peneliti utama.
Aplikasi dalam Kesehatan dan Industri
Hasil penelitian ini membuka peluang besar untuk memanfaatkan daun turi putih sebagai bahan baku alami dalam berbagai produk kesehatan dan kosmetik. Sebagai antioksidan alami, ekstrak daun turi putih dapat digunakan untuk:
- Suplemen Kesehatan: Mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif.
- Produk Kosmetik: Menangkal penuaan dini yang disebabkan oleh radikal bebas.
- Pengawet Alami: Menggantikan pengawet sintetis dalam industri makanan.
Tim peneliti juga mencatat bahwa daun turi putih dapat diolah menjadi produk berbasis fitofarmaka untuk mencegah penyakit degeneratif. Dengan biaya produksi yang relatif rendah dan ketersediaan yang melimpah, daun turi putih memiliki potensi untuk menjadi solusi kesehatan berbasis bahan lokal.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa daun turi putih memiliki potensi luar biasa sebagai sumber antioksidan alami. Dengan aktivitas antioksidan yang kuat, ekstrak daun turi putih dapat digunakan untuk mendukung kesehatan dan keberlanjutan industri berbasis bahan alami. Tim peneliti Umsida berharap temuan ini dapat mendorong penelitian lebih lanjut dan pengembangan produk berbasis daun turi putih.
“Ini adalah langkah kecil menuju solusi besar dalam kesehatan alami berbasis lokal,” tutup Jamilatur Rohmah.